Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sarjana S1 Adalah Penyumbang Terbesar Pengangguran di Indonesia, termasuk di NTB.!!!

 


LOMBOK - Salah satu faktor pendukung Kesuksesan seseorang adalah punya Pendidikan tinggi dan SDM yang memadai tapi bagaimana kalau yang terjadi sebaliknya banyak sekali ditemukan Sarjana yang menjadi pengangguran.

Sebagaimana yang disebutkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran pada bulan Februari 2021 sebanyak 8,75 juta orang. Bila dibandingkan dengan Februari 2020 yang sebanyak 6,93 juta, jumlah ini meningkat 1,82 juta orang.

Kita tentu sepakat bahwa Pendidikan sangat penting bagi semua orang yang bertujuan untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi dalam diri masing-masing. Dengan semakin bertumbuh dan berkembang setiap individu bisa memiliki kreativitas, pengetahuan yang lebih luas, kepribadian yang baik dan menjadi pribadi yang bertanggung jawab, itu semua karena mendapatkan pendidikan yang layak.

Semua Orang tua tentu sudah menyadari bahwa Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan sesorang. Pendidikanlah yang menentukan dan menuntun masa depan dan arah hidup seseorang. Walaupun tidak semua orang berpendapat seperti itu, namun pendidikan tetaplah menjadi kebutuhan manusia nomor satu. Bakat dan keahlian seseorang akan terbentuk dan terasah melalui pendidikan. Pendidikan juga umumnya dijadikan tolak ukur kualitas setiap orang. Oleh sebab itu, kita harus menyadari betapa pentingnya pendidikan bagi anak-anak dan mendukung mereka untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Mengambil pendapat Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifest) yakni sebagai berikut :

  1. Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
  2. Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
  3. Melestarikan kebudayaan.
  4. Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.

Lalu bagaimana bisa terjadi, sudah mengenyam pendidikan tinggi tapi kok setelah lulus sarjana masih juga menjadi pengangguran? Tahun 2020 menjadi tahun terberat bagi mahasiswa yang baru lulus kuliah dan menyandang gelar sarjana. Lowongan pekerjaan langka. Perusahaan banyak yang menghentikan penerimaan karyawan baru seiring dengan krisis ekonomi yang melanda. Banyak perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan operasional.

Penulis merangkum beberapa penyebab kenapa banyak sarjana yang menjadi pengangguran antara lain :

Kuliah hanya fokus mendapatkan IPK yang Tinggi

Punya IPK tinggi / cum laude bukan menjadi  faktor utama dalam dunia kerja, bagi perusahaan, nilai tersebut hanya sebatas angka, tapi keahlian dan skill menjadi bukti apakah anda pantas menyandang gelar cum laude tersebut atau tidak. Jangan lupa manfaatkan waktu untuk mempertajam skill sesuai dengan pekerjaan yang diinginkan.

Pada saat kuliah kurang pandai bergaul

Banyak ditemukan sarjana yang nilai IPK nya sangat bagus tapi masih saja belum mendapatkan pekerjaan, salah satu penyebabnya adalah pada saat kuliah dia hanya fokus pada materi kuliah saja sehingga melupakan betapa pentingnya pergaulan/interaksi dengan mahasiswa yang lain, salah satu contohnya aktif di organisasi Kampus, atau sosial lainnya, karena dalam dunia kerja tidak hanya melulu soal Nilai Tinggi tapi pengalaman organisasi juga penting.

Tidak bisa memanfaatkan peluang yang ada

Pada dasarnya peluang untuk mendapatkan pekerjaan itu selalu ada, terkadang peluang itu didepan mata, hanya saja kita tidak jeli melihat peluang itu sehingga berlalu begitu saja. Manfaatkan peluang ini sebaik mungkin agar Anda tidak menjadi pengangguran selama bertahun-tahun.

Luangkan waktu untuk mencari informasi seputar lowongan pekerjaan. Apabila lowongan kerja di sekitar tempat tinggal anda sangat terbatas, carilah di tempat lain karena untuk Sukses itu tidak hanya terbatas berkerja di wilayah tempat tinggal saja.

Bila perlu, hubungi teman-teman saat kuliah. Tanyakan apakah perusahaan tempatnya bekerja sedang membutuhkan tenaga kerja baru atau tidak. Kalau lagi butuh, anda bisa segera mengirim lamaran di sana.

Terlalu idealis, baru mau kerja kalau sesuai jurusan kuliah

Terlalu idealis dalam memilih pekerjaan juga menjadi salah satu faktor paling fatal kenapa seorang sarjana menganggur dalam waktu yang cukup lama. Pada saat ada lowongan pekerjaan akan terabaikan bgittu saja alasan gara-gara tidak sesuai jurusan/keahlian. Melamarlah pekerjaan walaupun tidak sesuai jurusan asal bisa diimbangi dengan keterbatasan SDM yang ada saat itu, nanti juga kalau sudah kerja tentunya bisa menyesuaikan atau beradaftasi.

Kurang percaya diri dan belum bermental baja

Kurang percaya diri menjadi momok menakutkan untuk para sarjana baru yang masih menganggur. Karena kurang percaya diri bisa menyebabkan seseorang kurang maksimal dalam mempromosikan diri saat wawancara kerja. Ketika terlihat kurang percaya diri, hal tersebut akan sangat berpengaruh besar terhadap penilianan dari perusahaan tempat melamar pekerjaan. Siapkan mental baja dan percaya diri tinggi saat melamar pekerjaan.

Pada akhirnya Bekerja dan menganggur sama-sama jadi pilihan. Anda tinggal pilih mau kerja atau menjadi pengangguran. Anda tahu batas kemampuan dan niat yang anda miliki. Bekerjalah sesuai kemampuan dan jangan pernah puas atas apa yang telah anda raih. rinjaniinfo.29/08/21

Post a Comment for "Sarjana S1 Adalah Penyumbang Terbesar Pengangguran di Indonesia, termasuk di NTB.!!!"