Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penjelasan Tentang Bacaan Gharib dan Contohnya di dalam al-Quran, cek disini

Penjelasan Tentang Bacaan Gharib dan Contohnya di dalam al-Quran, cek disini

Penjelasan Tentang Bacaan Gharib – Menguasai ilmu tajwid dengan baik merupakan salah satu syarat supaya bisa membaca al-Qur’an dengan baik dan fasih, salah satu ilmu tajwid adalah bacaan gharib.

Hukum bacaan gharib merupakan salah satu bagian dari ilmu tajwid, yang sedikit berbeda dengan hukum hukum tajwid pada umumnya, karena memiliki kaidah cara membaca tersendiri.

Tidak sedikir orang belum terbiasa mendengar kata gharib. Gharib artinya tersembunyi atau samar. Menurut istilah ulama qurra’, gharib memiliki arti sesuatu yang perlu penjelasan khusus karena pembahasannya yang samar.

Pada kesempatan ini admin akan berbagi informasi tentang hukum bacaan gharib yang terdapat didalam al-Qur’an dan contohnya, bisa dicek dini dengan seksama, Berikut ini penjelasannya.

Pengertian Bacaan Gharib dan Contohnya

Gharib artinya tersembunyi atau samar. Menurut ulama Qurra‟, gharib artinya sesuatu yang perlu penjelasan khusus karena samarnya pembahasan atau karena rumitnya permasalahan baik dari segi huruf, Lafal, arti maupun pemahaman yang terdapat dalam Al-Qur‟an.

Macam-macam bacaan bacaan Gharib dalam al-Qur’an

1. Imalah

Imalah secara bahasa berarti condong atau miring. Dalam istilah Qiraat, Imalah berarti sedikit membunyikan fathah ke arah kasrah (setengah kasrah dan setengah fathah). Sehingga bunyinya menjadi “e”. Menurut Imam Hafs hanya ada satu bacaan yang dibaca Imalah. Yaitu pada Surat Hud Ayat 41. (tandanya seperti ketupat ◊)

Contoh :
وَقَالَ ٱرۡكَبُواْ فِيهَا بِسۡمِ ٱللَّهِ مَجۡرٜىٰهَا وَمُرۡسَىٰهَآۚ إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٞ رَّحِيمٞ

Pada dasarnya, setiap Alif yang berharakat Fathah dibaca “a”. Namun, khusus pada lafadz مجرىَها dibaca “e” sehingga bunyinya menjadi “majreehaa”.

2. Isymam

Menurut bahasa isymam, artinya menggabungkan, memadukan, ataupun mencampurkan. Secara istilah Isymam, berarti memasukkan unsur Dhommah pada Sukun dengan cara memoncongkan bibir. Terdapat satu bacaan al-Qur’an yang dibaca Isymam menurut Riwayat Hafs, yaitu pada Surat Yusuf Ayat 11.

Contoh :
قَالُواْ يَٰٓأَبَانَا مَا لَكَ لَا تَأۡمَ۬نَّا يُوسُفَ وَإِنَّا لَهُۥ لَنَٰصِحُونَ

Saat membaca lafadz لا تأمنا tepatnya pada huruf Nun, bibir kita perlu dimoncongkan menyerupai bentuk bibir saat membaca Dhommah. Apabila diibaratkan seperti membaca kata La Ta’manunna, namun bacaan u nya tidak dibunyikan, hanya bibirnya yang tetap dimoncongkan.

3. Tashil

Tashil secara bahasa artinya lunak, meringankan. Tashil menurut istilah membaca antara Hamzah dan Alif, dimana hamzah pertama dibaca tahqiq (jelas) dan pendek, sedangkan hamzah kedua dibaca tashil. Adapun cara membaca bacaan tashil yaitu di tengah-tengah antara huruf hamzah dan huruf “ha”, sehingga lafaz yang keluar tidak seperti hamzah dan tidak juga seperti “ha”, akan tetapi di tengah-tengah keuda huruf tersebut (samar-samar). Terdapat satu bacaan dalam al-Qur’an yang dibaca Tashil, yaitu pada Surat Fusshilat Ayat 44.

Contoh :
وَلَوۡ جَعَلۡنَٰهُ قُرۡءَانًا أَعۡجَمِيّٗا لَّقَالُواْ لَوۡلَا فُصِّلَتۡ ءَايَٰتُهُۥٓۖ ءَا۬عۡجَمِيّٞ وَعَرَبِيّٞۗ

Bacaan ءَاَعْجَمِيٌّ semula berbunyi Aa’jamiyyun, karena dibaca Tashil bunyinya menjadi Aha’jamiyyun.

4. Naql

Naql artinya memindah, menggeser. Naql secara istilah adalah memindahkan harakat pada huruf sebelumnya, dan setelah itu hamzahnya dibuang. Adapun cara membaca bacaah naql, yaitu dengan memindahkan harakat alif (kasrah) pada huruf lam yang mati. Dalam Riwayat Hafs, terdapat satu ayat dalam al-Qur’an yang dibaca Naql, yaitu pada Surat al-Hujurat Ayat 11.

Contoh :
بِئۡسَ ٱلِٱسۡمُ ٱلۡفُسُوقُ بَعۡدَ ٱلۡإِيمَٰنِۚ وَمَن لَّمۡ يَتُبۡ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ

Pada bacaan al-Qur’an pada umumnya, lafadz بِئْسَ الإِسْمُ dibaca Bi’sal ismu. namun, karena menurut Imam Hafs lafadz tersebut dibaca Naql, maka bunyinya menjadi Bi’salismu.

Post a Comment for "Penjelasan Tentang Bacaan Gharib dan Contohnya di dalam al-Quran, cek disini"