Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kesaktian Bansos PKH dan BPNT Dalam Menurunkan Angka Kemiskinan di Indonesia

Kesaktian Bansos PKH dan BPNT


Kesaktian Bansos PKH dan BPNT  - Pemerintah Pusat dalam upaya menurunkan angka kemiskinan di Indonesia sangat banyak melakukan terobosan-terobosan berupa program-program yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat diantaranya adalah dengan memberikan bantuan sosial berupa Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) melalui Kementrian Sosial RI.

Pemerintah melalui Kementrian Sosial mengklain dengan bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bisa menurunkan Angka Kemiskinan Hingga 9 (sembilan) Persen.

Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) merupakan dua bantuan sosial dari Kementersian Sosial (Kemensos) yang menjadi program nasional, bansos PKH mendapatkan uang tunai sedangkan BPNT mendapatkan bantuan non tunai berupa sembako yang diberikan setiap bulan sesuai BNBA SP2D yang ada.


Dengan adanya bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sangat membantu mengurangi beban hidup masyarakat utamanya Keluarga Penerima Manfaat (KPM)

Pemerintah mengklaim setidaknya terdapat tiga faktor alasan mengapa Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berhasil menurunkan angka kemiskinan di indonesia.

1. Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) diberikan dengan tepat sasaran karena berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). DTKS adalah Data Terpadu Kesejahteraan Sosial yang berisi data elektronik yang digunakan Pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan dan bantuan sosial.
Adapaun update data DTKS tetap dilakukan secara berkala oleh Operator SIKS-NG di masing-masing desa melalui aplikasi SIKS-NG offline dan online (jadwal verifikasi 4 kali dalam setahun)

Dengan adanya DTKS yang valid yang terus diupdate akan menjadi rujukan bagi berbagai program bantuan atau subsidi oleh pemerintah pusat dan daerah agar tepat sasaran. DTKS juga menjadi rujukan pengambilan keputusan bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

Kedepan seluruh program penanggulangan kemiskinan baik dari pusat dan daerah menggunakan data yang sama yaitu yang sudah ada di DTKS. Hal ini diharapkan akan semakin mempercepat dalam penanggulangan kemiskinan.


2. Adapun alasan kedua Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bisa menurunkan angka kemiskinan, kata Mensos, karena kedua program tersebut berhasil mewujudkan keuangan inklusi. Ini terjadi lantaran PKH dan PBNT telah mendorong perubahan periaku KPM untuk mengenal transaksi non tunai.

3. Ketiga, lanjut karena Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) melibatkan masyarakat secara aktif untuk kerja sosial. Total saat ini, ada 40.000 sumber daya manusia (SDM) yang bekerja mengurus bansos PKH. Lalu ada juga pekerja sosial yang khusus mengurus BPNT.

Bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) juga mendukung Gerakan Nasional Keuangan Inklusif, karena 87% KPM (Keluarga Penerima Manfaat) mendapatkan akses kepemilikan rekening keuangan formal melalui KKS (Kartu Keluarga Sejahtera).

Program bansos PKH juga menunjukkan capaian yang positif yang mana salah satu indikatornya adalah jumlah KPM PKH yang sudah graduasi mandiri sejahtera terus bertambah. Graduasi mandiri sejahtera adalah kondisi dimana KPM telah lepas dari program bansos yang selama ini diberikan pemerintah karena telah mampu mandiri secara ekonomi sehingga tidak bergantung pada bantuan.

1 comment for "Kesaktian Bansos PKH dan BPNT Dalam Menurunkan Angka Kemiskinan di Indonesia"